"Alfin?" sahut Putri Sofia. Dia menatap wajah Alfin yang terlihat sangat sedih. Kelinci itu duduk di samping istana sambil menatap ke depan. Bekas air mata membasahi pipinya saat ini.
"Putri Sofia?" sahutnya.
"Mengapa mencariku?" tanyanya lagi. Putri Sofia duduk di samping kelinci itu. Dia memandangi wajah Alfin dengan intens. "Mengapa mencariku?" ulangnya. Alfin mengerutkan kening saat tangan Putri Sofia tiba-tiba saja mengelus kepalanya.
"Apakah kau sedih?" tanya Putri Sofia. Dia memperhatikan wajah Alfin. Kelinci itu menunduk ke bawah.
"A-aku tidak sedih!" ucapnya terbata-bata.
"Kau bohong! Aku bisa melihat jejak air mata di pipimu," sambung Putri Sofia. Alfin menghela napas panjang. Dadanya serasa sesak seketika.
"Aku sudah melayani Raja dan berada di istana Key sejak lama," jelas Alfin. Putri Sofia menganggukan kepala saat mendengarkan hal itu.
"Apa yang kau cemaskan?" tanya Putri Sofia kemudian.