"Aku tidak percaya!" sahut Julie sambil menatap wajah Pangeran Hery. "Aku serius Julie. Kita semua terbentuk dari imajinasi seseorang," jelas Pangeran Hery menyakinkah.
"Kamu tahu? Lelaki tua yang selalu kamu ceritakan itu, dia adalah pionir dari negeri Key," sahut Pangeran Hery.
"Maksud kamu … Tuan Smith?" tanyanya. Pangeran Hery menganggukan kepala. Dia lalu duduk di sisi ranjang sambil memandangi wajah Julie yang sangat bingung. "Cerita ini adalah cerita kuno, sayang. Aku bahkan tidak tahu bahwa tongkat itu benar-benar nyata," sahut Pangeran Hery.
Julie memijit pelipisnya yang terasa sangat sakit saat ini. "Jadi, aku harus bagaimana Pangeran Hery? Apakah kita membiarkan tongkat itu jatuh di tangan yang lain?" gumam Julie terheran.
Pangeran Hery menggelengkan kepala. Dia menatap cahaya rembulan yang menyinari kamarnya. "Kamu tidur dulu, jangan terlalu pikirkan hal ini. Negeri Key tidak mungkin akan lenyap!" ucapnya.