"Siapa yang mendekati?" tanya Julie. Dia harus mengetahui kebenaran ini meskipun hatinya sangat sakit.
"Siapa?" teriak Julie.
"Haris juga menyukaiku dan kami berhubungan di belakangmu!" sambung Helen menyesal.
"Brengsek!" umpat Julie. Dia kemudian berlari menjauhi perempuan itu. Hatinya sangat sakit. Julie tidak habis pikir dengan Haris dan Helen. Walaupun sepenuhnya dia benar-benar sudah melupakan Haris. Tetapi sakit hati itu masih melekat di hatinya sampai sekarang.
"Brengsek!" umpatnya lagi. Julie menangis. Dia bingung harus ke mana sekarang. Ini seperti mimpi. Dia bahkan tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Bayangan jam raksasa sudah terlihat jelas di atas langit. Itu berarti waktunya sebentar lagi. Julie tidak punya waktu untuk bermain sekarang. Dia harus mencari kebenaran tentang buku dewa Avelix yang ditulis Tuan Smith.
