"Oh Tuhan... ini sangat menyakitkan. Bahkan sampai detik ini pun, kau masih membiarkanku merindukan pria itu. Aku sudah memohon padamu untuk melumpuhkan semua ingatanku, dan menghapus semua kisah tentangnya... namun apa yang terjadi sekarang... "
Lavota menutupi wajah dengan kedua tangannya saat air mata menitik begitu saja dari sudut matan. Terlalu sulit untuk melupakan semuanya. Baginya, kehadiran Ryu Dante dalam kehidupannya saat itu sangatlah membekas, dan akan sangat sulit untuk di hilangkan. Berakhir ia yang menderita sendiri.
Sedang Aksel Regan yang awalnya berniat untuk mengambil laporan penjualan yang ia lupa, hanya berdiri di balik pintu, mendengar semua kalimat kalimat penuh kesakitan yang terucap dari mulut Lavota. Bahkan gadis itu masih terisak di sana, hingga ia berfikir, mungkin akan kembali lain waktu, dan dengan kondisi hati Lavota sudah membaik.
* * * * * *
HOSPITALS.