Sejak kapan pengemis di sini memakai jaket dan sepatu bermerek, apa dia seorang pencuri? Preman? Bahkan dia menggunakan sebuah motor. tunggu.. tunggu.. motor... motor itu.. bukankah motor itu milik...
"Hei, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Keana yang sudah berdiri tepat di hadapan Kenzo Aristide yang masih membenamkan kepalanya di antara kedua lututnya.
"Yaakk... apa kau mendengarku? Kau bisa membeku jika terus duduk di sini." Ucap Keana terus menendang-nendang kaki Kenzo Aristide yang lagi-lagi tidak mendapatkan respon oleh pria berkuncir itu.
"YAAKK!!! PANGSIT HIDUP, APA KAU TULI? APA YANG KAU..." Kalimat Keana terhenti saat melihat wajah pucat pasih Kenzo Aristide yang kini tengah mendongak menatapnya, bahkan bibirnya sudah terlihat sedikit membiru.
"YAAKK... KAU MAU MATI?" Teriak Keana lagi yang refleks membuka mantel untuk membungkus tubuh Kenzo Aristide yang masih duduk tanpa niat untuk berdiri sedikitpun.