Meringkuk di atas lantai dingin, Kattie terus menagis, perih seluruh tubuh, namun di abaikannya. Pikiran sepenuhnya tertuju kepada Claude Cavero. Meski bayangan itu menyiksanya dan akan menarik nafasnya secara perlahan, namun Kattie benar benar tak perduli lagi. Ia hancur di dalam perasaan dan permainannya sendiri. Tak ada yang bisa menyembuhkan lukanya saat ini.
"Kau ingin aku pergi... Benar benar menghilang dari hadapanmu? apa itu yang kau mau Claude?"
Sedang di luar sana, nampak Claude Cavero
berjalan sempoyongan menembus derasnya hujan sambil memegangi dadanya saat sesak kini menyerang, efek racun yang ia minum selama ini. Claude Cavero tak pernah tahu, separah apa kondisinya saat ini, yang jelas ia merasa sangat sakit dan tak mampu bertahan lama. Dengan perlahan Claude Cavero mendudukkan tubuhnya di bawah sebuah pohon flamboyan saat merasa akan terjatuh.