Setelah berbicara dengan Sinta, Mulan pergi, dan Sinta juga mulai melaksanakan rencananya untuk memanggil semua temannya yang kaya yang biasanya bermain mahjong atas nama minum teh sore.
Semua orang duduk mengelilingi meja bundar, dan Sinta memulai pidatonya yang jelas.
"Aku akan memberitahu kalian sebuah rahasia, putriku Mulan, dia akan segera bertunangan dengan Fikar, presiden Grup Prakarsa." Sinta berkata dengan ekspresi misterius di wajahnya.
"Benarkah?" seseorang di antara kerumunan bertanya dengan ekspresi iri, dan kemudian berkata, "Bukankah Grup Prakarsa adalah grup nomor satu di kota Bogor?"
"Ya, ya." Seseorang langsung bergegas di depannya untuk menjawab.
"Jika putrimu benar-benar bisa menjadi menantu di Grup Prakarsa, mungkin orang seperti kami bisa mengikutinya."
...