Chereads / Melewati Kabut Kehidupan / Chapter 204 - Ancaman untuk Iqbal

Chapter 204 - Ancaman untuk Iqbal

Siang di musim gugur tidak terlalu panas lagi sehingga matahari menggantung di langit seperti biasa. Hari ini tidak sepanas musim panas juga tidak tanpa suhu seperti di musim dingin. Matahari hangat di musim gugur yang merupakan kecerahan dengan suhu yang membuat orang merasa nyaman.

"Saudara Iqbal, cepat bangun! Ayahmu berada di pintu. Haruskah aku membuka pintunya?" Pelayan kecil Iqbal yang bernama Fulan berbisik di samping tempat tidur Iqbal dengan suaranya yang mendesak.

"Ah … Apa? Siapa yang terus membunyikan bel pintu? Berisik sekali." Iqbal tidak bisa membuka matanya dan setelah berjuang beberapa saat, dia membelah jahitannya lalu melihat Fulan dan menutup matanya lagi.

"Ayahmu membunyikan bel pintu!" Fulan langsung menarik Iqbal dan mencoba untuk membangunkannya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS