Fikar memeluk Laila di pangkuannya lalu memutuskan untuk duduk kemudian berkata,"Apa yang ingin Laila mainkan saat ini? Ayah akan bermain denganmu."
Laila menggigit jarinya dan berkata,"Laila ingin bermain blok bangunan."
Fikar tahu bahwa Laila sangat suka bermain dengan balok bangunan sehingga dia menyiapkan satu set balok bangunan baru di samping tempat tidur untuk dimainkan oleh Laila. Laila naik ke samping tempat tidur lalu mengambil balok bangunan dan memegang boneka besar itu dengan senyuman bahagia tercetak di wajahnya,"Apakah Ayah akan bermain blok bangunan dengan Laila?"
Fikar tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menggaruk hidung kecil anaknya,"Apakah kamu tidak tahu jika kamu melihat ayah di sini yang ingin bermain Laila?"
Kemudian keduanya menjadi satu kelompok.
Di depan Laila, Fikar tidak lagi berwajah dingin seperti di depan orang lain, dia juga akan tertawa dan hangat.