Chapter 2 - Chapter 2

Eva masuk kedalam rumah untuk minta persetujuan pamannya yang masih belum ada jawabannya. Setelah masuk ke dalam rumah, dia menuju kearah kamar pamannya dan melihat dia sedang tengkurep di tempat tidur nya dengan bokong mengarah keatas, tentu saja Eva kebingungan kenapa pamannya melakukan gaya tersebut di Kasur dan langsung saja Eva menampar bokong nya, tidak ada respon Eva pun menampar bokong nya lagi, masih belum ada respon Eva mengambil Gada mini dan tanpa pikir panjang langsung memukul langsung bokong pamannya. Seketika pamannya langsung berdiri dan berteriak "Sakiiiittt….!!! Sakit sakit sakit sakit….!!".

Pamannya mengusap bokong nya dan menengok kearah Eva dan berbicara "Woi…bisa gak kalau membangunkan paman mu tak usah makai senjata…" Eva pun membalas dengan wajah kesal "Abis nya…sudah aku tampar bokong mu itu sebanyak dua kali…tapi paman tidak ada respon…yasudah aku ambil benda ini buat membangunkan paman..." pamannya berhenti mengusap bokong nya dan duduk di kasur nya dan memasang wajah yang sangat serius dan berbicara tegas ke Eva "Jadi…kamu benar benar bersungguh sungguh ingin menjalani latihan militer dari paman..?" sontak Eva pun yang memasang wajah kesal dan marah ke pamannya terkejut karena untuk pertama kali nya Eva melihat tatapan yang sangat serius dan tajam serta suara yang tegas dari pamannya.

Eva sejak awal memang tidak pernah melihat bagaimana pamannya melakukan pelatihan di kamp latihan untuk perwira baru karena dia merasa sudah sangat kenal pada pamannya yang selalu bersikap konyol dan kekanak kanakan di depan dia dan itu membuat Eva menjadi sangat resah dan kesal ke pamannya, jadi dia tidak ingin mengetahui bagaimana paman menjalankan tugas nya di lapangan.

Tetapi untuk pertama kalinya Eva telah melihat sosok pamannya yang lain, pamannya berbicara dengan sangat tegas lagi ke Eva yang tiba tiba terdiam "sekali lagi, apa kamu siap menjalankan pelatihan ini…!!!!" Eva disaat itu kaget dan hanya bisa celingak celinguk sambil berbicara terbatah batah, pamannya mulai berbicara lagi tapi dengan nada yang sangat tegas dan lantang "apa kamu benar benar siap hahh…!!!!" "kalau kau benar benar siap dan ingin melakukan pelatihan dari paman, tentu nya kau bisa kan menjawab nya seperti kau merengek untuk dilatih hah!!!" kata demi kata yang di lontarkan kepada Eva dengan tegas dan lantang membuat Eva hanya bisa berbicara pelan dan menjadi takut dan merasa merinding karena pertama kali dia dibentak oleh pamannya hingga pada suatu momen, Eva menjadi diam seperti batu, pamannya pun berkata "kalau kau baru saja dibentak seperti itu oleh paman dan jadi begini…bagaimana kamu bisa berhadapan sama orang lain yang bisa saja jauh lebih dari paman ini…" Eva hanya diam saja dan pamannya hanya menghela nafas saja karena tidak ada tanggapan lagi dari Eva "sudahlah…sekarang kamu ke kamar saja dan pikirkan baik baik tentang keinginan mu itu…" menyuruh Eva untuk kembali kamar nya sambal merenungkan keinginannya itu.

Eva berjalan keluar dari kamar pamannya ke kamar nya dia tetapi pada saat mau keluar Eva merasa sekujur tubuh nya bergetar saat berjalan, pamannya tentu menyadari kalau Eva sedang merasa sangat ketakutan karena pertama kalinya pamannya membentak dia, tetapi pamannya memilih untuk diam saja karena itu sebagai bentuk pelatihan mental kepada Eva.

Secara tidak langsung, Eva sudah diterima untuk melakukan pelatihan oleh pamannya tanpa sepengetahuan Eva, ini demi keponakan satu satu nya yang dia punya karena keluarga yang tersisa hanya Eva saja dan demi menghilangkan karakter Eva yang sangat manja.