Daffa berjalan gontai menuju sofa dan ingin segera merebahkan tubuh nya.
Mata lelaki itu menatap langit-langit dengan sendu. Ia sudah duduk di bangku kelas dua belas yang artinya sebentar lagi ia akan segera lulus SMA. Bagaimana mungkin ia akan mencetak hasil akhir yang buruk padahal dirinya sangat di harapkan oleh Aditama untuk menjadi penerus di perusahaan nya.
"Kayak nya Kevin semakin menjadi-jadi Daff! kita harus gerak cepat buat bisa masukin dia ke penjara." Tukas Ridho.
Daffa masih belum tersadar dari lamunan nya, Ia masih terjebak diantara rasa bersalah kepada Ayah nya dengan rasa benci terhadap kelicikan Kevin yang sudah tidak bisa di ampuni.
"Daff, besok Gue sama Ridho berangkat sekolah ya. Gue mau ngasih pelajaran sama Kevin." Ucap Betrand berapi-api.
Daffa memutar bola mata nya sehingga kini tatapan nya mengarah kepada Betrand.
"Lo mau di skors juga kayak Gue?." Tanya Daffa sinis.
Keempat lelaki itu seperti sedang berada di dalam dilema yang luar biasa.