Chereads / MY ANNOYING BOY FRIEND / Chapter 9 - HARI KETIGA (TANPA DAFFA) DAN HADIRNYA SISWA BARU

Chapter 9 - HARI KETIGA (TANPA DAFFA) DAN HADIRNYA SISWA BARU

Jelita duduk di bangku nya menunggu kedatangan Lolly. namun setelah bell masuk berbunyi, ia tidak juga menemukan sahabatnya itu.

Jelita diam-diam mengecek HP nya, ternyata Lolly mengirim pesan WhatsApp pada Jelita.

"Ta... tolong bilangin ke pak Rudy ya, hari ini gue izin gak masuk sekolah, tiba-tiba badan gue panas banget" isi pesan WhatsApp Lolly pada Jelita.

Jelita tidak membalas nya.

Pak Rudy segera datang ke kelas dan memulai pelajaran Seni nya.

***

Daffa terlihat sedang membantu Bi Marni memasak untuk Nadya.

saat sedang memotong wortel untuk membuat sayur sop, Nadya tiba-tiba datang menghampiri keduanya.

Nadya menyodorkan HP milik Daffa.

"mbak Nadya udah bangun?" tanya Daffa pada kakak nya.

"Daffa kenapa gak sekolah?" kata Nadya.

Bi Marni dan Daffa saling menatap, pasalnya, jarang sekali Nadya mau berkomunikasi dengan mereka.

"Daffa sengaja gak masuk mbak.. capek.. habis kerja hehe" Daffa menjawab santai.

ia senang sekali diajak bicara oleh Nadya.

nampaknya Nadya sudah mulai membaik, ia duduk di kursi makan menyaksikan Daffa dan bi Marni yang sedang memasak untuk nya.

sesekali Nadya tersenyum, karena melihat kejahilan Daffa pada Bi Marni.

pemandangan yang sangat langka, melihat Nadya sudah bisa membaur lagi.

disela kesibukan nya memotong sayuran, Daffa melihat HP miliknya, disana Tertulis 55 panggilan tidak terjawab dan 200 pesan WhatsApp yang belum dibuka.

Daffa mengecek semuanya, pesan dan panggilan yang rata-rata dari para penggemarnya di sekolah. Clara, Kathrina dan yang lain berusaha menghubungi Daffa terus menerus sampai membuat Nadya merasa risih mendengar suara telpon Daffa.

namun pada saat melihat ke daftar riwayat panggilan, ada satu kontak dengan nama "Papah" menelpon sebanyak 15 kali dari kemarin.

Daffa tidak memperdulikan semua nya.

ia lalu melanjutkan memotong sayuran dengan bi Marni dan juga ditemani Nadya yang perlahan mulai bisa beradaptasi dengan mereka.

***

Jelita menggunakan kesempatan emasnya saat Lolly tidak masuk sekolah. ia diam-diam beranjak ke bangku Aldo dan Betrand.

namun belum juga sampai di dekat mereka.

Aldo sudah melihat Jelita.

"Ta... jangan bilang Lo mau nanyain Daffa lagi? kita nih capek banget Jelita, dari dua hari yang lalu di tanyain soal Daffa terus. kita juga gak tau sekarang Daffa tinggal dimana, kita gak tau rumah Daffa , kalo Lo mau kepo soal Daffa mending Lo telpon langsung deh sama orangnya, mau gue kasih nomor nya?" cerocos Aldo.

Betrand hanya tertawa melihat Aldo yang terlihat sangat stress menghadapi pertanyaan orang-orang mengenai Daffa.

Jelita yang langsung tertegun itu memberhentikan langkahnya.

"Hmmm... keseringan main sama Daffa sih Lo Al.. jadi ikut nyebelin kan! gue kesini cuma mau konfirmasi aja alasan jelasnya kenapa Daffa gak masuk-masuk sekolah, soalnya kan gue absensi kelas, harus tau dong kenapa temen-temen gue gak masuk apalagi sampe tiga hari berturut-turut!" tegas Jelita.

"tapi ya udah lah karna gue gak dapet jawaban yang maksimal dari kalian, gue anggap si Daffa bolos aja" Jelita beranjak kembali ke bangku nya.

**

Pak Rudy kembali menuju kelas Jelita membawa seorang siswa pindahan bernama Kevin.

"Anak-anak perkenalkan ini Kevin, murid baru di kelas kalian, Kevin ini murid berprestasi, jadi kalau sampe dia bikin ulah, pasti karna ajaran kalian semua" Pak Rudy memperingatkan.

Semua murid tertawa secara bersamaan.

"Kalau murid berprestasi kenapa pindah saat udah kelas XII pak?" celetuk Aldo .

membuat suasana kelas kembali ramai.

Pak Rudy segera memberi isyarat kepada semua siswa untuk tetap kondusif. Pak Rudy mempersilahkan kevin duduk di bangku Lolly untuk sementara, ini karena bangku Daffa sengaja di sembunyikan oleh Ridho agar Kevin tidak menduduki bangku Daffa.

Jelita masih terus memperhatikan Kevin, nampaknya ia begitu terpesona dengan pembawaan Kevin yang cool, rapih, wangi dan sangat berwibawa.

Kevin menyodorkan tangan nya, meminta kenalan pada Jelita, namun Jelita masih terus melongo melihat kharisma Kevin.

"Hallo...? gue Kevin" Kevin membuyarkan pandangan Jelita.

"Oh ya... sorry, gue Jelita" ia langsung membalas jabatan tangan Kevin dengan cepat.

akhirnya mereka berdua saling berkenalan dan mengobrol panjang lebar.

Jelita sepertinya baru menemukan lawan bicara yang cocok dengan nya, sampai-sampai ia tidak sadar kalau seisi kelas memperhatikan Jelita dan Kevin.

"Ta... Lo gesit banget ya... biasanya Lolly yang langsung nyosor sama cowok, sekarang malah elo.." Aldo berteriak dari arah belakang.

"Wahh.. cinta pada pandangan pertama nih kayak nya" Balas Betrand sambil terus menggoda kedua nya.

Kevin hanya tersenyum pada kedua teman baru nya itu. Jelita menunduk malu setelah ditegur antek-antek Daffa.

***

Bell pulang berbunyi, seluruh siswa SMA Kartini segera membereskan alat tulisnya.

Jelita berpamitan pada teman sebangku nya hari ini, Kevin mengangguk sopan mempersilahkan Jelita pergi.

di depan gerbang sekolah, Jelita langsung membuka HP nya berniat memesan ojek online seperti biasanya. Namun ketika ia mulai mengetuk-ngetuk layar HP, Jelita mengingat sesuatu, ia lupa mencharge HP nya, Jelita sudah pasrah, ia akan menyetop bajaj di depan sekolahnya saja.

***

Sudah Sepuluh menit Jelita tidak menemukan bajaj ataupun angkot di jalan, akhirnya Jelita memutuskan berjalan kaki sambil terus memperhatikan jalanan barangkali ada Angkutan umum yang lewat.

Baru saja beberapa langkah ia berjalan dari gerbang sekolahnya, sepeda motor Kevin berhenti tepat di bahu jalan.

"Jelita... Pulang bareng aja yuk! gue pulang sendiri kok!" Kevin membuka helm nya dan menyuruh Jelita naik ke atas sepeda motornya.

Awalnya Jelita nampak ragu, karna takut salah tingkah dibonceng cowok setampan Kevin.

"Udah, naik aja yuk! gue gak bakal bawa Lo kemana-mana lagi kok" Kevin memakai kembali helm nya dan menyalakan motor Ninja merah miliknya.

"Gak ngerepotin emang?" Tanya Jelita.

"Hah? ayo naik" sepertinya Kevin tidak mendengar pertanyaan Jelita.

Akhirnya Jelita naik ke atas motor Kevin dan diantar pulang oleh nya.

Diperjalanan, Kevin terus saja mengajak Jelita ngobrol, sementara Jelita hanya sibuk sendiri memperhatikan Jalan.

"Bener gak Ta?" Kevin menepuk bagian lutut Jelita.

"Oh iya, bener Vin.." jawab Jelita mengasal.

padahal sebenarnya ia tidak tahu Kevin ngomong apa saja selama di jalan.

Mereka sampai di depan pagar rumah Jelita.

Kevin membuka Helm nya.

"Oh ini rumah Lo ya Ta?.. Sorry ya gue gak bisa mampir, soalnya buru-buru, gue titip salam sama orang tua Lo aja ya Ta" Kevin berpamitan pada Jelita.

"Gak Masalah kok Vin, next time kan Lo bisa mampir ke rumah gue, bunda gue suka bikin cake, Lo harus cobain pokoknya rasanya enak banget" Jelita merasa sangat nyaman bersama Kevin, ia bahkan tidak segan mengajak Kevin kerumahnya dan ingin memperkenalkan Kevin pada ibu nya.

"Wah... boleh juga tuh! oke deh, next time gue pasti nyobain cake buatan bunda Lo! oh iya, salam ya buat bunda.. dari Kevin, teman baru Jelita" Kevin menyalakan motornya lalu segera pergi dari rumah Jelita.