Kin juga ikut tertawa. "Ya, tapi Ryou Nii-San juga orang yang canggung dan kaku. Dia tidak peka pada oerasana orang lain. Maka dari itu aku rasa cocok saja bila Alyosha Nee-San menyebut Ryou Nii-San itu bodoh."
"Tapi ku akui kalian itu cukup akur sebagai dua bersaudara. Aku dan Alyosha selalu berkelahi setiap hari," tutur Elisio. "Mungkin karena aku yang terlalu usil dan menyusahkan."
Kin menggeleng. "Aku juga usil. Namun, Ryou Nii-San sangat sabar menghadapi aku. Entah bagaimana hingga dia bisa sangat sabar dalam menghadapi semua sifatku yang menyebalkan ini."
"Ya, ku akui kakak mu itu memang sangat sabar. Dia sangat sabar dalam menghadapi semua ornag yang ada di sekitarnya. Tak hanya kau, tapi juga terhadap Alyosha dan aku. Padahal dia punya keahlian bela diri. Dia juga pandai bermain pedang, namun dia lebih memilih untuk sabar dan tersenyum ketimbang marah dan memukul orang lain. Dia benar-benar berbanding terbalik dari aku dan Alyosha."