Dengan langkah yang santai tapi tegas, Alyosha turun dari mobilnya dan menghampiri truk tersebut. Truk itu bergerak-gerak dengan tidak wajar, kecurigaan Alyosha semakin bertambah saat melihat hal yang tidak biasa dari truk tersebut.
Alyosha berdiri di samping truk itu. Tetap mengamati bagian pintu box truk tersebut sambil menyuruh sang supir untuk keluar. Kalaupun truk itu bukanlah truk yang benar dan Alyosha telah melakukan kesalahan, dia hanya perlu meminta maaf. Lagipula siapa yang akan berani pada seorang mafia yang terkenal dengan kebengisannya?
"Maaf nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya si sopir itu.
Alyosha membaca gerak-gerik mata sopir tersebut. Mata sopir itu nampak takut-takut saat bertatapan dengan mata Alyosha.
Sebenarnya wajar bila orang-orang segan dan takut saat bertatapan atau bertemu dengan Alyosha. Jangankan untuk bertatapan, untuk bertemu saja orang-orang perlu berpikir dua kali untuk mengumpulkan keberanian mereka saat bertemu dengan Alyosha.