Fadil Wijaya meletakkan telepon dan memandang Liany, "Kamu akan pergi ke Universitas Indonesia besok?"
Liany melihat bahwa Fadil Wijaya tidak menjawabnya, tetapi mengganti topiknya, merasa sedikit tidak nyaman. Namun dia tersenyum patuh , "Yah, sekolah sudah diatur. Aku tinggal di asrama gedung 409."
Fadil WIjaya memiringkan jari-jarinya di cangkir teh, matanya hangat, "Jurusan Kedokteran di Universitas Indonesia tidak sebagus organisasi medis, tapi kekuatannya jangan dianggap remeh. Pilih jurusan kedua dan masuk jurusan informasi medis. Dengan kemampuanmu, dua tahun sudah cukup, dan akan ada peluang untuk masuk ke organisasi medis di masa depan. "
" Begitu." Liany menjawab dengan lembut.
Fadil Wijaya hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata dengan sabar kepada Liany.
Ketika keluarga Wijaya melihat adegan ini, mereka tersenyum dan berkata, "Kedua saudara laki-laki dan perempuan ini tidak bertemu satu sama lain dan hubungannya sangat baik."