Chapter 295 - Pukulan

Tasia tersenyum dan berkata, "Aku mendengar dari Kenny bahwa Nia adalah cucu Ivan Kurniawan. Grup Farmasi Kurniawan sangat terkenal di Jakarta, jadi sekolah seharusnya tidak memperlakukan Nia di hadapan keluarga Kurniawan. Mungkin saja ... "

Pada titik ini, semua orang mengerti. Nia pasti tidak akan melepaskannya, Moni kemungkinan akan mendapat masalah. Melisa tidak bisa menahan cemberut ketika dia mendengar kata-kata itu, dan memandang Moni dengan khawatir.

Gadis itu menekan jarinya dua kali pada layar dan sepertinya menanggapi sebuah pesan.

Hendri: [Pergi ke markas utama Kalajengking Merah di sore hari, ingatlah untuk menelepon jika ada yang harus dilakukan]

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS