"Para pemimpin sekolah, guru, teman sekelas, semuanya, saya Moni di kelas satu dari Departemen Pengobatan Tiongkok di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia."
Gadis itu tersenyum tipis. Suaranya sangat bisa dikenali, bagus, dingin, penuh dengan aura. Membuat orang melihatnya secara tidak sadar.
Pendahuluan selesai dalam satu kalimat. Di sisi Kepala Sekolah Rianto, para pemimpin sekolah dan guru tidak bisa menahan perasaan tegang. Bahkan Fanto, yang siap untuk mundur dari pencarian panas, menatap pria besar di atas panggung tanpa berkedip. Dia tidak tahu apa yang ingin dikatakan Moni selanjutnya.
Nia berdiri di depan tim, memandang Moni di atas panggung, dan mengerutkan bibirnya.
Konselor melirik Moni, lalu melihat kamera ke arah Moni, dan menoleh ke Kepala Sekolah Rianto dengan sangat khawatir. "Kepala sekolah ..." Begitu dia berbicara, suara Moni yang tidak tergesa-gesa terdengar lagi.