7 Juni, hari ujian masuk perguruan tinggi.
Matahari terik menyengat dan menyelimuti kota. Semua kota tampaknya dalam mode sunyi, dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat melayani para calon siswa yang emngikuti ujian masuk perguruan tinggi. Polisi dapat terlihat di mana-mana di jalan dan di gerbang sekolah untuk menjaga ketertiban. Wajah para remaja yang berjalan ke ruang pemeriksaan terlihat antara gugup dan bersemangat.
Ruang ujian Deni diatur di Sekolah Menengah Surabaya. Deni menyerahkan tiket masuk kepada guru, dan guru pengawas itu tampak tercengang, menatap kosong ke arah Deni, yang bahkan belum berusia delapan tahun.
"Guru?" Deni berteriak, dan pengawas yang terdiam membeku untuk sesaat itu tersadar, dan dengan linglung ia menyapu seluruh tubuh Deni dengan detektor logam. Setelah pemeriksaan, guru pengawas itu tidak sepenuhnya pulih dari keterkejutannya, dan dengan tergagap berkata: "Ya, tidak apa-apa, ayo masuk."