Moni bangkit dan duduk di samping wanita tua itu, agak jauh. Moni sangat mampu mengendalikan lapangan dimanapun dia berada, dan terkadang Hendri tidak bisa menahannya. Energi arogan dan kejam itu tertahan di depan wanita tua itu.
Wanita tua itu memegang tangan Moni, "Moni, ayo, duduk, nenek ingin bicara denganmu."
Moni membungkuk.
Wanita tua itu memandangnya dengan senyuman, memperhatikan beberapa detik, dan berkata pad Hendri: "Mengapa kamu terlihat begitu menyakitkan? Pantas saja Moni kesal ." Hendri: "..."
Moni meliriknya pria di samping, sebuah senyuman muncul di matanya, "Tidak, dia terlihat baik."
Hendri mengangkat alisnya sedikit, dan gadis kecil itu sekarang akan berbicara untuknya.
Wanita tua itu melirik cucunya dengan menjijikkan, mencoba mengatakan bahwa dia jelek, tetapi dia juga mengira dia berbicara omong kosong, dia berkata, "Itu terlalu menjengkelkan."
Moni tidak menyangkal bahwa dia telah mencoba membunuhnya.