Moni tertawa, "Kakek, apakah kamu benar-benar percaya padaku untuk mengajari Bagas?"
Mendengar ini, sekelompok orang menatap Moni dengan tatapan kosong, tidak percaya bahwa Moni akan menjawab. Berarti dia mau memberikan pelajaran untuk adik-adiknya? Bagas mendengar kata-kata Moni dan menatapnya dengan penuh semangat.
Moni dengan santai melanjutkan: "Aku tidak pandai belajar. Aku juga putus sekolah setelah berkelahi dan membolos kelas."
Suasana menjadi keheningan yang tak terkatakan. Beberapa keluarga menarik anak-anak mereka ke sisi mereka, jauh dari Moni. Tidak ada lagi yang berani menyebutkan kelas tambahan pengganti. Jangan sampai nilai mereka naik pada saat itu, dan sebagai gantinya mengikuti perbuatan buruk Moni.