Sambil meremas jari-jarinya, Noah tersenyum tipis, "Kami tidak menemukan dokter jenius, apakah ada yang salah mengartikan beritanya." Dia mencoba segala cara yang mungkin untuk menemukan dokter jenius, tetapi dia benar-benar tersinggung. Jika kejadian ini menyebar, Istana Kepresidenan hanya akan kehilangan muka.
Hendri meliriknya, tertawa, dan berkata dengan suara malas, "Mungkin."
Noah tidak mengubah wajahnya, dan berkata dengan pelan : "Tuan Hendri telah mencari seorang dokter jenius selama dua tahun, tetapi belum menemukan. Bagaimana istana kepresidenan kita bisa ditemukan begitu mudah. "
Hendri tidak berbicara, dan senyuman di sudut mulutnya menjadi lebih berarti.
Noah mengatupkan bibirnya, menurunkan postur tubuhnya. "Ibuku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jadi aku meminta Tuan Hendri untuk membantu kami menyampaikan pesan kepada Nona Moni."