Chapter 109 - Pemakaman

"Ujian akhir, dia tidak bisa pergi," kata Moni singkat, dan ujung atas matanya sedikit dingin.

Mirna tertawa, "Ujian lebih penting."

Agus berkata, " Lakukan pemeriksaan keamanan dulu."

Beberapa orang menanggapi dan berjalan ke pos pemeriksaan keamanan bersama.

Yeni sedikit memiringkan kepalanya, melirik Moni yang berjalan di belakang, dan menarik pandangannya. Kemarin, dia mendengar tentang insiden online dan banyak rumor menyebar. Mereka menebak-nebak mengenai Rizki dan Moni.

Apakah dia menyukai Moni? Karena wajah itu?

Moni tidak terburu-buru, memegang ponselnya dengan santai, mengobrol dengan Hendri.

"Aku di bandara." Hendri mengirim pesan tepat setelah pukul tujuh pagi. Dia tidak melihat ponselnya, dan dia baru membalasnya sekarang.

Setelah pesan berlalu, komentar menjadi mengetik. Detik berikutnya, pesan pria itu datang, "Kapan kau akan kembali?"

Moni mengetik dengan santai, "Sepuluh tiga puluh malam ini."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS