"Moni, bagaimana kita akan sampai ke sana? Jika kita panggil taksi sekarang dan kesana, mungkin sudah selesai." Rika menginjak sepatu hak tinggi dan berjalan cepat.
Moni mengeluarkan kunci dari sakunya dan menggelengkan kepalanya tanpa menoleh ke belakang. "Motorku disimpan di sini."
Ketika dia pertama kali datang ke Surabaya dia meminta Rendi untuk mengangkut mtornya dari kota Malang dan memarkirnya di bandara.
...
Lokasi penjemputan tidak jauh dari bandara.
Rika belum pernah melihat Moni mengemudikan motor dengan kecepatan seperti itu. Kegilaan ini menakutkan. Yang ada hanya suara angin di telinga. Dia juga tidak berani berbicara, memegang pinggang Moni dengan satu tangan, dan di tangan lainnya ada miniatur komputer yang telah dibongkar dan dipasang kembali dengan telepon genggam. Layar kecil selalu menampilkan gambar lokasi penjemputan.