Cleo memejamkan matanya, dia memeluk erat Laksamana sambil menyembunyikan wajahnya di perut berotot pria itu. Sementara Laksamana terus menahan kepala Cleo agar tak berpaling. Dia juga yang melihat bagaimana perawat memasukkan jarum di pergelangan tangan kekasihnya.
Cleo semakin meringis, remasan tangannya di pinggang Laksamana semakin menguat. Memikirkan berbagai jarum terus menusuk ke kulitnya benar-benar mnegerikan untuknya.
Laksamana mengusap punggung Cleo yang tegang sembari berbisik lembut, "ssst … tidak apa-apa, tidak sakit kok."
Cleo merasa tenang dengan bisikan Laksamana. Dia menjadi begitu merasa damai hanya karena pria itu berusaha menenangkannya.
"Oke sudah. Jangan banyak gerak ya? Ini badannya kurus sampai susah deh cari vena-nya," kekeh sang perawat yang sedang mengatur laju tetesan cairan infus.
Cleo masih saja memeluk erat Laksamana. Tapi pria itu yang menyudahinya. "Tidak sakit kan?" tanyanya sambil tersenyum.
