"Aku juga tidak tahu kakak ipar. Kenapa kakak Rei lama sekali. Padahal aku sudah dari tadi memberitahu dia" Ucap Mayang sambil melihat handphone. Karena Rei biasanya selalu memberi kabar kalau dia sudah jalan.
"Sebaiknya Kalian ikut saja dengan saya. Padahal saya menawarkan niat baik sama kalian. Saya tidak akan macam-macam" Marcell kembali merayu Mayang, karena kunci utamanya adalah Mayang.
"Tidak mau. Sebaiknya kamu pulang saja duluan. Sebentar lagi pasti Kakak Rei sampai" Mayang tetap ngotot tidak mau ikut sama Marcell. Ia menatap Marcell dengan penuh makna.
Marcell sebenarnya tidak ingin berbicara sama Mayang yang keras kepala seperti batu. Tapi demi Alina Marcell rela melakukan apa saja. Karena kesempatannya untuk bisa bersama Alina itu sangat langka sekali.