Chereads / Pahit Manisnya Cinta / Chapter 115 - Ngidam motor buntut

Chapter 115 - Ngidam motor buntut

Waktu ternyata sudah malam. Warna langit berubah menjadi orang kemerah-merahan. Warna senja yang sangat indah, disepanjang perjalanan terlihat awan seperti lukisan. Belum juga dengan burung-burung terbang di sepanjang perjalanan. Alina yang menyukai keindahan alam selalu tersenyum dan memejamkan matanya sambil membayangkan kalau dirinya terbang bersama burung-burung.

Lampu-lampu sudah menyala di setiap pinggir jalan. Begitu juga di rumah-rumah orang, belum juga di gedung-gedung yang bertingkat tinggi. Mereka menggunakan lampu yang sangat mewah dan indah sekali. Cahaya lampunya sangat terpancar, membuat mata memandang dengan indah.

Sedangkan di jalanan, lampu mobil mewah terlihat jelas. Mereka bisa membedakan mana mobil orang kaya dan mana mobil orang biasa. Semuanya bisa terlihat oleh mata jeli.

"Alina ini sudah malam. Sebaiknya malam ini kamu ikut aku pergi ke suatu tempat"

"Kemana?"

"Nanti juga kamu akan tahu"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS