Meski menutup mata sekalipun tetap saja Bella tak bisa menghindari hal ini. Dia kini sedang duduk dengan sang papi, setelah sekian lama mereka tak bersama kini akhirnya bisa duduk berdua. Memang tak seperti harapan karena papinya tak begitu banyak bicara, padahal yang Bella harapkan setidaknya sang papi tercinta mau mengatakan sepatah kata tentang masa lalunya.
Aish, apa ia yang terlalu berharap? Namun sebagai anak bukankah ini adalah hal yang cukup wajar, ya? Seorang anak pun juga terkadang menginginkan sesuatu yang seru lebih lagi jika mereka mengetahui bahwa kedua orangtuanya sama-sama memiliki kenangan indah di masa lalu.
Ah, anak manapun pasti menginginkan sesuatu yang seperti itu. Bella rasa demikian, hingga melihat papinya diam dia terus saja mendumel dan menggembungkan pipinya.
"Kenapa, dek?"