Walau orang lain terus berbicara dengannya pikirannya seperti diam ditempat dan tidak bisa mencerna apapun.
Sepertinya kata-kata Adi tidak ada yang masuk sedikitpun di telinga Kania, Kania sedang memikirkan ini hari pertama nya sebagai seorang janda.
Serkan tampak terdiam, ia tidak mengatakan apapun, sampai akhirnya ia di ajak masuk oleh Sarah, setelah penghulu pergi dari ruangan rawat itu.
"Sayang, mau ngobrol sama Papa?" tanya Sarah.
"Apa papa mau?" tanya Serkan.
Sarah tersenyum kemudian mendudukkan putranya itu di ranjang Damar.
"Hei, jagoan! Apa sudah tidak sakit lagi dadanya?" tanya Damar.
Mendengar Ayahnya mengatakan itu, membuat Serkan bingung. Untuk pertama kalinya lelaki yang ia sebut Papa, sangat ramah padanya.
Kemudian Serkan menggeleng. "Bolehkah aku bertanya?" ucap Serkan, Sarah tampak bingung dengan reaksi putranya yang datar.
Kemudian Damar melirik Ayah dan İstri barunya itu. "Tentu saja, apa?" tanya Damar.