Setelah kami masuk ke kelas kami masing-masing, karena kami sedikit datang terlambat, jadi kami berempat berpencar dan kursi terakhir untukku berada di sebelah Zhao Liancheng dan temannya tetapi aku belum berkenalan dengan temannya jadi aku pun tidak tahu namanya. Setelah itu aku pun duduk di sebelahnya. Dan Guru Yun Hao (murid-murid sekalian saya sudah membagikan formulir di meja kalian masing-masing,silahkan di pilih jurusan yang kalian minati),dan aku memilih jurusan Bahasa dan Olahraga. Setelah selesai memilih semua formulir kami dikumpulkan di meja guru. Setelah itu kami pun duduk dibangku kami lagi, dan disitu teman nya Zhao Liancheng pun berkenalan denganku Li Dai Sheng (hallo,namaku Li Dai Sheng, kamu siapa?), aku (ah,iya aku Qiao Xi), Li Dai Sheng (kamu orang yang digendong Liancheng tadi ya di lapangan?), aku (iya,kenapa memangnya?),Li Dai Sheng (oh,tidak apa-apa hanya bertanya). Lalu mereka berdua berbisik-bisik sesuatu dan aku tidak mendengarnya. Li Dai Sheng (Liancheng, cewe ini lebih bagus dari pada Tang Xin ternyata,gimana kalo kamu sama dia aja?), Zhao Liancheng (Omong Kosong,diam). Zhao Liancheng (weh,weh). Aku bingung tiba-tiba dan bertanya (kamu memanggilku?), Zhao Liancheng (kakimu bagaimana?), aku (sudah membaik hanya membengkak sedikit). Zhao Liancheng (ow, baguslah). Setelah selesai dari kelas aku keluar dengan teman-temanku, dan kami berempat berjalan bersama, Senior Zhen Zhu menghampiri kami dan bertanya kepada ku (Qiao Xi kaki kamu sudah tidak apa-apa dibuat jalan?), aku (sudah tidak apa-apa Senior Zhen Zhu). Zhen Zhu (panggil saja Kak Zhu, terlalu canggung jika kau panggil Senior!), aku (baiklah, kak Zhu). Aku tidak tau apa yang terjadi antara Zhao Liancheng dan Kak Zhu, tetapi saat itu Kak Zhu hendak mengajaku dan temanku jalan-jalan, lalu Zhao Liancheng menghampiri dan bertatapan sinis dengan Kak Zhu. Zhao Liancheng (sini!). Lalu aku ditarik oleh Zhao Liancheng dan dipapah menuju bangku taman. Zhao Liancheng (ini,untukmu!), aku (tidak perlu repot-repot kaki ku sudah membaik kok), Zhao Liancheng (pegang saja!), aku (terimakasih Zhao Liancheng), Zhao Liancheng (panggil Liancheng aja), aku (baik).
Tiba-tiba suasana hening, teman-temanku dan Kak Zhu berlari ke arah ku. Kak Zhu ( kamu tidak apa-apa kan?, Liancheng jangan kasar sama Qiao Xi bisa kan?), Liancheng (siapa kamu memanggilku Liancheng, tanya sama dia sakit gak?), aku (Kak Zhu aku gak apa-apa,Liancheng gak narik aku kok dia memapah aku ke sini, dia juga memberiku salep untuk menyembuhkan kakiku). Kak Zhu (oh, maaf sudah salah paham). Liancheng (tidak di terima). Aku pun menepuk bahu Liancheng dan itu reflek (sudah lah), Liancheng (ok), teman-teman ku yang melihat kaget dan senyum-senyum kepadaku. Setelah itu teman-teman ku mengajak ku pulang ke kamar kami dan sebelum itu Liancheng (perlu kuantar?), aku (tidak perlu, kau juga istirahatlah!), Liancheng (ok), kami pun pulang masing-masing.