Dengan tak berdaya Elano hanya melakukan apa yang di perintahkan dengan wajah yang bersemu merah karena malu apalagi merasakan bagian bawahnya terus menusuk Lena,
Kacamata dengan frame alumunium silvernya sedikit menurun.
Saat sampai, dengan kasar Lena mendorong Elano agar duduk di closet duduk membuatnya terjengkang kebelakang dengan Lena yang tetap berada di pangkuannya,
Aksi Lena membuat jantung Elano terus melompat lompat saking terkejutnya,
"Kak kenapa dis—" baru saja dia berucap sambil mencoba bangkit dan menurunkan Lena dari pangkuannya dengan berpegangan pada dinding kabin di sisi kanan dan kirinya, namun lena dengan cepat menahannya,
Mekinya yang putih mulus dan kemerahan langsung terekspos saat Lena sedikit mundur di pangkuan Elano yang bersandar tak berdaya oleh tangan Lena yang berada di pundaknya,
Wajahnya langsung memerah melihat sesuatu yang indah itu apalagi bentuknya yang tembam seperti minta di tepok tepok, Elano langsung memalingkan wajahnya dengan malu,
Tapi saat dirinya memalingkan wajah dan melamun dirinya langsung tersadar saat ada tangan halus yang membuka kaitan celananya, menurunkan resletingnya dan menyingkap sedikit celananya— menampakkan celana dalam pria berwarna merah darah,
Terlihat sesak dan basah terutama di bagian ujung kejantanan yang masih terhalang oleh kain ketat itu, Elano melotot tak percaya baru saja akan memberontak menjauhkan tangan Lena dari area kepemilikannya,
Namun terlambat—
"ahh" suara desahan serak dan maskulin terdengar keluar dari mulut seorang pemuda berkacamata yang tampak tak berdaya dan memejamkan mata menikmati sentuhan tangan lembut yang belum pernah di rasakannya, meskipun hanya di balik celana dalamnya...
Seragam kedua pasangan remaja ini tampak berantakan dengan ekspresi yang bergairah dan membutuhkan pelepasan,
Lena langsung merapatkan tubuh keduanya kembali, mekinya tepat menindih sesuatu yang keras,
"heumh" tanpa sadar Lena keenakan dan terus menerus maju mundur menggesekkan terkadang naik turun dengan bantuan kedua tangannya yang menumpu pada bahu Elano yang juga terlihat memejamkan mata, tangannya terkepal menahan sesuatu di kedua sisi badannya
"Eungh" Elano yang sedari tadi mencoba menemukan titik kesadarannya untuk menghentikan aksi haram ini tak kuat untuk mengerang, merasakan sesuatu yang berdenyut denyut bergesekan.
Lena yang sangat menikmati dan terus mendesah desah itu merasa tak sabar merasakan sesuatu di bawah sana yang sangat keras untuk segera membelah dan memasuki dirinya,
Kedua tangan Elano sudah bertengger di kedua pahanya dan memegangnya dengan erat terkadang meremasnya juga raut wajahnya yang terlihat polos terlena akan kenikmatan sesekali mendesah dan mengerang,
Masih perjaka ini mah yes yes— batin Lena merasa antusias merasakan kejantanan yang belum pernah memasuki milik siapapun (suci) terlihat bagaimana ekspresi El yang polos,
Tangan Lena menurunkan celana dalam Elano dengan cepat dan JLEB—
Milik Elano menerobos meki Lena yang sempit dan terus menerus berkedut dengan sekali hentakan, bahkan Elano tak sempat untuk menghentikannya hanya langsung mendesah serak dengan cukup kencang.
"AKHHH" pekik Elano yang langsung mencengkram pinggangnya dengan erat, kejantanannya terasa di sedot memasuki lubang sempit yang lembab dan licin lalu menghisapnya,
"Uhkhh" Lena tak jauh berbeda dengan Elano dia terpejam menrasa nikmat dengan tangan yang menekan kepala Elano pada dadanya yang empuk namun sayangnya terhalang oleh kacamata,
"Nikmath" uca lemas Lena mulai memaju mundurkan dengan pelan sembari melepaskan kacamata Elano dan menyimpannya sembarangan,
"Huh huh heum" namun sungguh Elano ternyata sangat menyukai gerakan maju mundurnya bahkan tak menolak saat kacamatanya dilepas namun kini semakin menenggelamkan kepalanya di sela sela dua gunung yang empuk,
Keduanya tak memedulikan desahan yang mungkin terdengar sampai luar,
"Ya ya ahk lebih cepath" racau Lena mulai bergerak liar maju mundur, naik turun, meremas rambut Elano Bahkan menggoyangkan pantatnya kiri kanan— saking nikmatnya dan bersiap pelepasan,
"percepat akh uh seperti inih" racaunya lagi menuntun tangan Elano untuk menyentuh pantat bohainya secara langsung dan membantu gerakannya,
Elano yang tak mempedulikan lagi rasa malu hanya mengikuti sesuai naluri bahkan ikut menjadi liar dan mendesah merasakan sesuatu yang ingin meledak di bawah sana.
"heum hah hah eungh" Elano mendesah sambil mulai menyandarkan tubuhnya di sandaran kloset dan memejamkan mata
Lena berpegang pada dadanya dan bergerak liar entahlah rasanya ini sangat nikmat di banding yang dulu mungkin saja karena obat perangsang sialan yang dicampur dalam minuman taruhan,
"hah ukhhh ahk fuck cepathhh AKHHH" Lena langsung menyemburkan cairannya disusul dengan Elano yang menyemburkan sperma di dalam miliknya,
Nafas keduanya memburu dan mencoba menikmati pelepasan tanpa memutuskan penyatuan keduanya,
Lena menatap Elano yang terpejam malu sedangkan dia memasang senyum menggoda lalu menyandarkan kepala pada salah satu bahunya dan berbisik lirih,
"Thanks" ucapnya dengan suara menggoda dan menggigit bawah telinganya,
"Tapi... Ayo lagi aku masih kepanasan El" lanjutnya tak tahu malu dengan manja membuat Elano memelotot kaget dengan wajah memerah malu baru akan menolak dan sadar ini di sekolah takut ketahuan—
Tapi sayangnya Lena tak memberinya kesempatan, langsung berdiri menghadap Elano tanpa malu dengan penampilannya lalu melepaskan rok yang berkumpul kusut di pinggangnya dengan gerakan sensual kemudian mencepol rambutnya asal dengan karet yang ada di tangannya terlihat dadanya naik dan membusung besar,
Jangan lupakan bajunya yang tak bisa menutupi seluruh pinggang dan terlalu pas dengan tubuhnya kini kusut dengan tiga kancing teratas terlepas menampilkan bra sexy hitamnya,
Elano hanya memperhatikan dan menelan ludah merasa harus siap siap jika nanti akan mimisan.
Mendekati Elano lalu membelakanginya dan tanpa pikir panjang duduk di pangkuannya kembali dengan posisinya yang membelakangi Elano,
Menggesek gesekkan kedua privat mereka untuk persiapan dan langsung memasukkannya untuk membelah meki,
"hum" mulai melajukan gerakannya dengan teratur
Sedangkan Elano hanya mendesah pasrah di bawah pesona dan gairah Lena, bahkan dia tak munafik sangat menikmatinya dan senang, apalagi saat tangannya di tuntun untuk menyentuh dua gunung kembar serta meremasnya dengan bebas sesuai keinginannya,
Dan... dilanjut dengan suara-suara ambigu yang terus bersahutan menghiraukan tempat yang mereka pakai dan situasinya yang masih di sekolah.
...Spesial dari sisi El...
Elano Borasa Candra, putra tunggal dari pasangan Abimanyu Candra dan Salsabila putri Candra, pewaris tunggal Candra groups.
Sering dipanggil Lano, terkenal pendiam dan jenius, hanya memiliki satu teman dekat yaitu Abdi.
Lano tak pernah mengikuti trend terbaru, bisa di bilang dia alim tak menyentuh minuman haram, one night stand, atau clubing, yang di pikirannya hanya belajar dan belajar,
Ahh satu lagi— Alena
Yap tanpa Lena sadari... Lano ini teman semasa SD-nya, tidak! Tidak! Ralat okay, lano ini penggemar sekaligus penguntit Lena,
Sedari kecil mungkin Lena bahkan tak mengenalnya tapi lano ini tau persis bagaimana senangnya dia saat melihat Lena,
Walaupun dia tak pernah berani mendekati Lena bahkan sekedar menyapa pun dia tak berani, hanya diam menguntit Lena yang bermain dengan teman temannya,
Sampai...
Dia tau bahwa Lena ini anak dari teman kedua orang tuanya, dari sana atas keberanian dari mamanya dia mulai mengajak Lena kenalan, bermain yang semestinya anak perempuan mainkan, boneka, Barbie dan yang lainnya,
Elano hanya mengikutinya tanpa banyak bicara, hanya menonton bagaimana Lena bermain dengan mainannya, itupun dia sudah sangat bahagia.
setelah mereka berpisah tak bertemu lagi semenjak kedua orangtua Lena meninggal semasa tamat SD,
Sejak masuk di sekolah SMA yang ternyata sama dengan Lena, dia sangat bahagia meskipun tak berani mendekatinya,
.....
Hari ini Elano terus melamun tak menghiraukan suara suara berisik dari teman sekelasnya terutama sahabat kecil di sampingnya yang terus mengoceh tak jelas,
Elano masih memikirkan mimpi semalam ya yang membuat wajahnya memerah, kalian tau apa itu? Mimpi basah,
Setelah beranjak 16 tahun akhirnya dia mengalami mimpi basah dan parahnya dia memimpikan melakukan itu dengan Alena,
Yang dirasakannya kini hanya malu!
Akhirnya dia memutuskan untuk menjernihkan kepalanya dengan mencuci muka, dia beranjak menuju toilet lelaki yang terlihat sepi,
Lano mulai membasuh muka di bagian jajaran wastafel sambil bercermin melihat wajahnya yang masih memerah,
Dia yang bahkan belum mengerti apapun tentang ilmu seperti itu bahkan tak pernah menontonnya di hp tapi semalam dia jelas melakukannya, merasakan kenikmatannya dalam mimpi basah,
"hah" Elano menghela napas sambil menunduk melihat bagian bawahnya yang sedikit mengacung,
"dasar" gumamnya kesal sambil menyentuhnya dengan jari telunjuk beberapa kali sampai dia merinding melihat miliknya seperti bergerak semakin tegak,
Kok polos si:(
Lano beranjak menuju salah satu kabin di bagian pojok, di dalam dia mulai membuka kaitan dan resleting celananya lalu duduk di closet,
Membuka celana dalamnya yang langsung menampilkan sesuatu yang panjang sedikit menunduk dan sidikit keras membuatnya mendengus sebal,
Biasanya ini tak seperti itu, harusnya tak keras dan tak menegak walaupun itu sedikit— rasanya tak nyaman dan sesak
Lano berdiam diri di toilet sekitar 30 menit dan hanya menoel noel bagian bawahnya yang menurutnya menjadi aneh, bosan dia memakai kembali celana dalamnya walaupun terlihat menggembung dan sesak,