"Ada apa denganku? Kenapa aku terus kepikiran dengan Austin?" batin Huan Jingyi mengetuk-ngetuk kepalanya.
Gadis berambut sebahu itu terus saja mengetuk kepalanya sendiri sampai kekasihnya melindungi kepalanya dan menegurnya. "Ada apa? Kenapa kamu terus mengetuk kepalamu sendiri?"
"Aku … aku baik-baik saja. Sedikit pusing tadi tidak terasa. Hanya sedikit," jawab Huan Jingyi gugup.
"Jika kamu sakit kita tunda saja jalan-jalannya," usul Tae Seung Jo.
"Tidak, tidak, tidak. Aku baik-baik saja, sungguh!" Huan Jingyi meyakinkan Tae Seung Jo demi sebuah jalan-jalan.
Mereka pun menentukan arah tujuan. Huan Jingyi mengatakan jika mereka jalan dulu saja. Kemudian jika ada tempat makan yang enak, Huan Jingyi pun meminta berhenti di sana. Sebab, cacing cacing dalam perutnya sudah tidak tahan lagi menahan lapar.
"Yuk, na__"