"Max, bantu aku!"
"Max, buka pintunya!"
"Astaga, apa dia tertidur? Baru sebentar di tinggal pun bisa tidur?"
Tak, tak, tak...
Huan Jingyi terus mengetuk pintunya. Dia sudah keberatan karena tubuhnya menumpu berat badan Austin. "Astaga, dia tidak bangun. Ponselku juga ada di dalam. Hah!" kesalnya.
Setelah di ketuk beberapa kali lagi, Max memang tidak terbangun. Tak ada cara lain, Huan Jingyi pun memecah kaca mobilnya dengan tangannya sendiri. Satu pukulan saja, mampu membuat pacar mobil itu pecah.
TAR!
Suara pecahan kaca baru membuat Max terbangun. Bagaimana tidak terkejut karena yang di hantam adalah bagian kaca kemudinya.
"Astaga, ada apa?" Max kebingungan.
"Ada orang cantik, aku di sini. Ada masalah?" sahut Huan Jingyi dengan tatapan datarnya. Padahal, dia juga menahan berat badan orang yang sedang mabuk.