Merasa di bentak terus menerus, akhirnya Lee Hyun Jae pun diam dan berusaha tenang meski dirinya ingin sekali berada di dekapan suaminya.
"Dia tidak mengerti sama sekali kemauan aku. Alangkah indahnya jika tuan Bos paham dengan perasan yang aku miliki ini," gumam Lee Hyun Jae dalam hati. "Seolah, jika dia memang menikahi aku karema terpaksa dalam keadaan waktu itu," lanjutnya, murung.
Lee Hyun Jae belum tahu saja jika cinta Ye Jun begitu besar untuknya. Bagaimana cara Ye Jun mencintainya, adalah dirinya yang sebenarnya. Tidak ada yang namanya terpaksa dalam mencintai seseorang, semua tergantung pada hati sendirinya. Sebab, cinta memang tahu dimana menemukan jalan pulang.
Malam semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul tengah malam. Ye Jun masih daja belum tidur karena pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu ia lakukan. Hanya saja, sudah terlanjur dan membuat Ye Jun harus menyelesaikan itu.