"Baiklah, kau memang tidak tahu keadaan adikmu sebenarnya, Qiran. Kau bahkan selama ini menyuruh ayah untuk membuang Yudha ke tempat asalnya, bukan?" Tuan Rendi berucap disertai senyum miris.
"Bukan seperti itu maksudku, Ayah! Aku tidak melakukan apa pun, dan aku tidak tahu penyebab Yudha seperti ini!" Suara Qiran bergetar saat mengatakan kalimat ini. Matanya bahkan sudah memerah karena menahan tangis.
"Suhu dingin dapat membuat pembuluh darah Yudha menyusut sehingga tekanan darah naik, Qiran. Dalam kondisi peningkatan tekanan darah yang seperti itu, membuat jantung Yudha merasa letih. Dan itu berujung pada serangan jantung adikmu, Qiran. Apa kau tidak tahu itu semua, hah?!" Tuan Rendi menaikkan nada bicaranya.
Qiran masih bingung. Ia terus menggeleng cepat sambil menyeka keringat di wajahnya.