"Wah, gila! Ini rumahmu, Juna?" Ifdal berdecak kagum saat berada di pintu gerbang kediaman Devarendra. Ifdal membantu Arjuna untuk turun dari mobilnya Edo. Ifdal memapah teman sekelasnya itu. Sepertinya benar dugaan Edo, jika Ifdal sekarang ini lebih patuh pada Arjuna.
"Bukan. Mana mungkin aku punya rumah semewah ini, heh? Ini adalah rumah ayah angkatku."
Ifdal mengangguk. Tentu saja ia percaya. Bahkan Arjuna selalu berhutang di kantin. Ifdal mengira jika Arjuna itu pasti lebih miskin dari dirinya. Hanya saja nasib Arjuna itu beruntung karena diadopsi oleh orang kaya raya.
Arjuna tersenyum, simpul. Arjuna paham pasti mantan musuhnya itu sedang berpikiran bahwa Arjuna hanya menumpang di rumah ini. Meski tuduhan itu menyakitkan, tapi pada dasarnya tuduhan itu memang benar. Arjuna bahkan sangat berhati-hati dalam menempatkan dirinya dalam keluarga ini. Arjuna belum terbiasa dengan kemewahan yang ditawarkan oleh Hilal ini.