Edo menampilkan senyum masam.
"Paranormal atau cenayang aja nyebutnya, Sialan! Jangan dukun!" bentak Edo, yang membuat seisi ruang itu mati-matian menahan tawa.
Arjuna jadi curiga jika keluarga Edo yang tajir melintir itu hasil dari pesugihan.
"Kendalikan pikiran sialanmu itu, Juna!! Keluargaku ini memang sudah kaya tujuh turunan sejak awal! Tidak ada hubungannya dengan kemampuan yang diturunkan dari nenekku, Brengs*k!" Edo menyahut, seolah mengetahui isi pikiran Arjuna.
Sedangkan, Arjuna malah mengalihkan pandangan ke luar jendela. Bersikap seolah-olah ia tidak tahu apa-apa tentang bantahan Edo baru saja.
"Kapan kita akan berangkat sama-sama ke paviliun milik keluargamu, Qiran?" Arjuna bertanya, sambil menatap intens ke mata indah Qiran.
"Tunggu cederamu pulih dulu, woy! Sudah kubilang sebelumnya 'kan kalau aku, Ifdal dan Kak Qiran saja yang mencari. Jika kau ikut, kau akan menyusahkan, Juna!!" Ini suara Edo.