Arjuna sempat berpikir jika mungkin saja arah lorong yang dipilih Yudha waktu itu, adalah lorong yang benar. Meski diberi uang banyak pun, Arjuna rasanya enggan pergi ke sana lagi.
"Qiran, kau masih ingat ceritaku?" Arjuna bertanya pada gadis yang mengaku sebagai adiknya Yudha itu. Oleh sebab itulah Arjuna tidak menyematkan panggilan 'kakak' di depan nama Qiran.
"Tentang apa, Sayang?" sahut Qiran, bersikap agresif tanpa peduli Edo dan Ifdal yang masih berada di sana.
Qiran kini beralih duduk di sofa ruang rawat VIP ini. Qiran memakan apel yang sudah tersedia di meja.
Meski selalu berusaha bersikap menjadi gadis yang manis dan sopan, tapi pada akhirnya Qiran menunjukkan sikap aslinya. Agresif pada Arjuna dan ketus pada semua pemuda kecuali Arjuna.