Qiran memasuki ruangan itu, dan langsung duduk di sebelah Arjuna. Ia juga menyaksikan tayangan berita di televisi, yang tertempel di tembok ruang rawat VIP itu. Qiran memperhatikan Arjuna yang masih fokus menonton berita, tanpa mempedulikan kehadiran Qiran. Padahal, Qiran sudah jauh-jauh datang ke sini, bahkan sampai tidak ikut ayahnya mencari Yudha. Namun, reaksi Arjuna tetap saja dingin seperti sebelum-sebelumnya.
Qiran ikut melihat ke tayangan tv. Ia penasaran sebenarnya apa yang membuat Arjuna sampai mengabaikan eksistensi gadis seksi seperti Qiran ini.
"Huwaakh, gara-gara si cecunguk itu yang membuat kamu dan Yudha terluka saat itu ya, Juna? Jika kamu tidak keberatan, aku bisa membantumu menuntut balas pada penjahat itu dan beberapa orang yang terlibat juga, Juna."
Qiran menawarkan diri. Sepertinya, dia terlihat lebih geram daripada Arjuna saat ini.