"Kau tahu nama pohon ini, Yudh?" Arjuna bertanya. Ia masih menempel di punggung Yudha yang saat ini mulai memanjat menggunakan bantuan tumbuhan merambat.
Yudha menaiki dari dahan yang satu menuju dahan yang lain dengan agak susah. Tapi, Yudha sudah lulus kalo soal memanjat seperti ini karena ia sering maling mangga di tetangga.
"Memang kau tahu, eum?" Yudha menyahut. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli. Namun, dari cara bicara Arjuna, sepertinya kawan itu tahu sesuatu.
"Aku seperti pernah tahu tentang pohon ini di suatu artikel. Ini namanya Pohon Hydra. Namun, banyak orang juga yang menyebut pohon ini sebagai Pohon Ular Sembilan Kepala. Ini merupakan pohon Cemara fiksi dengan tanaman merambat seperti ular, yang kau gunakan mengikat tanganku ini." Arjuna mulai meracau. Ini terlihat bukan seperti Arjuna biasanya, Arjuna seperti tengah dibisikkan sesuatu.