Arjuna mengerti isyarat dari Yudha. Ia melangkahkan kakinya perlahan, meski tertatih-tatih, mengikuti langkah Yudha yang masih berjalan jauh di depannya. Saat Arjuna lewat tepat di depan makhluk bulu hitam tadi, ia membungkuk seolah meminta izin untuk lewat. Arjuna yang sangar seperti itu pun ternyata bisa berbuat hal sekonyol itu.
Dan untungnya, makhluk itu terlihat masih fokus menikmati rokoknya dan mengabaikan eksistensi Arjuna dan Yudha.
Arjuna dan Yudha setengah berlari menuju cahaya yang berada jauh di depannya. Setelah sekian puluh menit berlari, akhirnya mereka tiba juga di asal cahaya itu. Ini adalah cahaya yang berasal dari ubin yang jauh di atas mereka. Ubin itu sangat tinggi dan berlubang. Namun, lubang itu tembus hingga ke langit.
Arjuna dan Yudha mengernyit saat melihat ke atas.
"Juna, apa kita bisa keluar melewati jalan itu?" tanya Yudha sembari menunjuk ke lubang di atas kepala mereka yang berjarak sekitar 20 meter dari lantai batu granit yang mereka pijak.