"Apa yang kau pikirkan, Juna? Kau terlihat semakin aneh."
"Anda masih tidak berubah rupanya, Pak Lukman. Masih mengajar pelajaran Sejarah? Bukankah itu namanya Anda tidak bisa move on dari masa lalu, eum?" ledek Arjuna. Entah keberanian dari mana, Arjuna tidak tahu. Yang jelas kalimat ejekan itu keluar begitu saja dari bibirnya.
Pak Lukman menepuk pundak Arjuna, memprotes ucapan mantan muridnya yang masih saja kurang ajar itu. Ia tidak terima dikatai tidak bisa move on dari masa lalu.
Pak Lukman adalah guru yang selalu marah-
marah pada Arjuna dan antek-anteknya. Tapi, dia adalah orang yang paling sedih ketika semua anak didiknya lulus dari sekolahan itu.
Hari itu Arjuna bilang alasan Pak Lukman bersedih karena pasti setelah Arjuna lulus, tidak akan ada lagi yang akan membantu membersihkan toilet, tidak akan ada lagi yang membantunya dalam segala hal.
