"Aku memang dijodohkan dengan Yosi sebelumnya, tapi aku memilih kabur bersama Hilal. Sekarang kami sudah memiliki putra bernama Deva. Jadi, kuharap kau jangan membuat anak dan suamiku bingung dengan pengakuanmu, ya? Mereka pasti bingung ketika ada yang tiba-tiba mengaku sebagai anakku."
Itu pertama kalinya, Arjuna merasakan kata-kata ibunya begitu dingin, begitu tajam, bagaikan kristal es. Kristal es itu membalut hati Arjuna hingga hatinya membeku.
"Aku baru merasakan kebahagiaan dalam hidupku bersama anak dan suamiku. Aku sudah memiliki kehidupanku sendiri. Dan kau yang orang asing tiba-tiba datang dan membuat kami bingung. Jangan lakukan itu lagi padaku, kumohon! Dengan kau segera pergi menghilang dari sini, kau sudah membuatku dan keluargaku aman.