"Pa-pakai pedangmu, Pang-lima!" perintah Sang Dewi dengan suara terbata.
Ah iya, Yudha benar-benar lupa. Ada pedang panjang yang tersoren di pinggangnya sedari tadi. Yudha menepuk jidatnya sendiri.
Yudha mencabut pedang panjang miliknya. Kini ia berusaha memotong akar tadi, tapi tidak bisa. Akar itu tidak bisa diputus menggunakan pedangnya. Ini aneh. Pedang milik Yudha padahal begitu tajam dan berkilat.
Melihat panglimanya yang kesulitan memutus akar tadi, Sang Dewi lalu berucap dengan susah payah. "Seli-muti pedang-mu meng-gunakan sihir, Panglima!" perintah Sang Dewi.
Yudha mengernyit. Mantra? Mantra apa yang harus ia ucapkan? Yasudahlah, asal saja. Toh, Yudha juga tak pernah mempelajari mantra-mantra sihir. Itu syirik namanya.
Yudha terdiam, memfokuskan pandangannya ke arah pedang miliknya. Ia berkonsentrasi dan mulai berucap, "Kul kuthuk kadal kesit."