Jadi, setelah ini Yudha tidak akan membahas lagi tentang keluarganya Arjuna agar kawannya itu tidak marah.
Arjuna langsung mengalihkan pembicaraan.
"Pikirkan jalan keluarnya dan lakukan sesuatu dengan cepat, Yudh! Kita tidak punya waktu lagi setelah ini!"
"Ini sangat sulit, Juna. Monster berbulu hitam itu tidak peduli tentang hal lain sekarang, Juna. Monster hitam itu hanya peduli tentang lubang pintu itu sekarang. Jika kamu ingin mengalihkannya, kamu harus memberinya lebih banyak suara sebagai pengalihan."
Arjuna mengembuskan napas kasar dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Benda itu ia temukan di kamarnya Hilal dan Arjuna tidak pernah berkata jika Arjuna meminjam benda itu. Baginya, itu hanya mainan saja.
Sesaat setelah Arjuna mengeluarkan benda rahasia itu, mata Yudha langsung membeliak seketika.
"Juna!! Kenapa kamu bisa membawa pistol, hah?! Memangnya boleh remaja seperti kita menggunakan senjata api itu?" pekik Yudha, tertahan.