"Jangan terus dipijit, Juna! Nanti kalau salah urat bagaimana?"
"Ini lebih baik daripada terus mendengarmu mengomel, Sialan!" bentak Arjuna, masih menatap tajam ke arah kawannya yang duduk beberapa langkah dari Arjuna berada.
Yudha membungkukkan tubuhnya di depan Arjuna yang duduk berlunjur.
"Kita sudahi istirahatnya yuk, Kawan? Ini sudah hampir malam, Juna. Kalau kita tak segera sampai di atas sebelum matahari terben, aku tak bisa menjamin keselamatan kita Arjuna. Aku merasa aneh dengan tempat ini. Kamu juga merasakannya, 'kan?" Yudha mencoba memperingatkan sahabat yang selalu menemani Yudha dalam hal berkelahi itu.
Yudha melihat ke sekeliling dan di ruangan ini masih sama seperti sebelumnya. Hampa dan gelap. Hanya cahaya dari beberapa lampu kuning yang menerangi ruangan ini.