Yudha mendekat ke telinga Arjuna untuk membisikkan sesuatu. Arjuna langsung tersenyum tipis, mendengar bisikan dari Yudha tadi.
"Coba saja!" sahut Arjuna, menanggapi bisikan dari Yudha.
Yudha kembali ke posisi duduknya. Ia melihat ke arah Edo yang berada di belakang kemudi.
"Edo, kudengar ayahmu ada proyek besar pembangunan apartemen di dekat sekolah kita, ya?"
Suara Yudha yang tiba-tiba ini, membuat Angga tersentak hingga jantungnya berdegup kencang. Sejak tadi, Angga mati-matian bersikap biasa saja, agar para kakak kelasnya itu tidak ada yang tahu bahwa Angga sedang ketakutan saat ini. Bahkan suara Yudha tadi saja mampu membuat Angga terhenyak.
"Ah, yang berada di samping Selatan sekolahan itu maksudmu, Yudh? Itu perusahan milik keluarganya Si Dodol?" sahut Arjuna, yang enggan memanggil nama EDO.
"Benar. Tapi ... dari mana kalian tahu, huh?" sahut Edo. Ia masih fokus mengemudi.