Qiran merasa aneh ketika terus ditatap oleh Arjuna secara intens. Qiran mendongak berlagak menantang Arjuna yang masih cengar-cengir entah membayangkan apa.
"Sadar!" Qiran menepuk dua tangan depan muka si pemuda yang baru ditemuinya di bawah rintik hujan tadi. "Melamunkan apa sih?"
"Kamu." Seringaian seksi Arjuna kembali tertampil, dan itu lagi-lagi membuat wajah Qiran memanas. Ini aneh bagi Qiran. Biasanya, dia tidak pernah merasa semalu itu
Qiran merasa sedikit tersanjung pada gombalan tidak sengaja Arjuna tadi. Selain Eric, tidak ada yang berani mendekati Qiran. Mungkin juga karena Qiran yang sangat sulit digapai. Bukan hanya dari keluarga kaya, tapi Qiran juga sering bersikap jutek dan kejam pada siapa pun.
Qiran melangkah lebih dulu, membiarkan Arjuna tetap memegangi kemejanya.
Setelah belasan kali melangkah, Qiran menghentikan langkahnya dan berbalik. Arjuna buru-buru mengangkat kedua tangannya yang telah lancang memegangi kemeja gadis itu sejak tadi.