"Sialan kau, Juna! Kau mengerjaiku, huh?!" bentak Yudha sambil mendorong lengan Arjuna dengan lengannya.
Arjuna terhuyung ke samping, tapi setelahnya ia tertawa karena sudah berhasil membuat Yudha parno.
"Tapi, si Edo dan antek-anteknya tadi beneran Brengs*k, Juna! Cuma mau ngasih ginian aja lagaknya udah kayak mau ngajakin tawuran. Kamu masih sempat-sempatnya nantangin lagi. Memangnya yang kemarin luka-lukamu sudah sembuh, huh?!" geram Yudha, kesal.
Yudha juga masih sempat-sempatnya menginjak-injak kotak yang kata Didit itu hadiah dari Edo untuk Arjuna, sebagai ucapan terima kasih karena Arjuna sudah membantu Edo selama ujian.
"Juna, memangnya apa yang kamu lakuin hingga Edo ngasih hadiah kayak gitu, eum? Jangan-jangan di dalamnya racun lagi."
Arjuna mengangkat kedua bahu.
"Entahlah. Mungkin hanya karena aku memberi contekan pada Edo."
"Heh?! Kamu serius, Juna? Kamu memberi contekan pada si preman Edo itu? Demi apa coba?"