"Gilak! Ini rumah orang beneran, Yudh? Besar kali! Bangunannya empat lantai pulak! Rumahnya Paman Hilal yang kukira paling besar dan mewah aja tidak ad seperempatnya bangunan rumah Hayashi ini." Arjuna berdecak kagum melihat pemandangan rumah yang besar dan mewah itu.
"Ko serius mau masuk rumah ini, Yudh? Kalau kita diusir bagaimana?" tanya Arjuna sambil turun dari boncengan motor bebek Yudha.
"Tenang aja, Juna! Kata Rinata, di rumahnya selalu sepi kok. Dia hanya tinggal bersama para pembantu dan Ayana. Pamannya jarang sekali pulang kata dia." Yudha menjelaskan sambil menurunkan standard motornya di seberang jalan, di dekat pohon yang berada di sepanjang pinggir jalan kompleks rumah elit ini.
"Jadi, Ayana juga tinggal di sini?" tanya Arjuna sambil menunjuk ke arah rumah mewah tersebut.
Yudha mengangguk, tapi setelahnya dia menatap curiga ke arah Arjuna.
"Kamu ada apa dengan Ayana memangnya, Juna? Kenapa terus-menerus menanyakannya tentang Ayana, eum? Kamu naksir?"