Yudha berjalan ke arah remaja itu. Usianya terlihat lima tahun lebih tua dari Yudha. Ia menatap Yudha dengan tatapan dingin dan mengancam.
Mengabaikan rasa sakit yang masih menghujam dada, Yudha berusaha menyapa remaja tampan itu. Yudha mengulurkan tangannya.
"Hai, Kakak! Namaku Yudha, mau berteman denganku?" sapa Yudha kecil dengan aksen Bahasa Indonesia yang kaku. Dia menampilkan senyum yang begitu menggemaskan.
Remaja perempuan yang berada di hadapan Yudha masih terdiam. Napasnya memburu seperti menahan amarah. Ia mendorong Yudha dan sengaja menjatuhkan Yudha ke pecahan gelas yang masih berserakan di lantai.
"Jangan memanggilku 'kakak', Sialan!" bentak remaja perempuan itu.
Yudha mengadu kesakitan karena kedua telapak tangan yang ia jadikan sanggahan ketika ia jatuh, tertusuk beberapa pecahan beling.